Laman

Kamis, 08 April 2010

praktek belajar lapangan (PBL I) STIKES

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat melaksanakan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL II) pada tanggal 15 Februari 2010 di Desa Tridana Mulya Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan.
Terlaksananya program PBL II ini dan tersusunnya laporan ini berkat bantuan fisik maupun non fisik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Nahruddin selaku Camat Landono
2. Bapak Muhammad Syafi’i selaku Kepala Desa Tridana Mulya
3. Bapak H. Ahmad Kadarman, SKM, M,kes selaku Ketua Yayasan HAKLI SULTRA selaku penyelenggara pendidikan STIKES Mandala Waluya
4. Bapak Drs.H. Hamiru, MSc selaku ketua STIKES Mandala Waluya
5. Bapak Supervisior PBL II, Dosen Pembimbing, dan Panitia PBL II
6. Kepala dusun desa Tridana Mulya beserta pengurus dan masyarakat yang telah membantu mahasiswa
7. Teman-teman PBL II, Angkatan II Program Studi Kesehatan Masyarakat Jurusan Administrasi Kebijakan Kesehatan, Epidemiologi dan Kesehatan Lingkungan STIKES M-W Kendari.
Setitik harapan dari kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi desa Tridana Mulya sebagai bahan tindak lanjut untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di Desa Tridana Mulya. Akhirnya kami memohon maaf sebesar-besarnya apabila dalam pelaksanaan Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL II) ini ada hal-hal yang kurang berkenan bagi pihak yang terlibat dalam pelaksanaan praktek belajar lapangan ini.
Tridana Mulya, 27 Februari 2010

Kelompok IV


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PBL I ini diseminarkan di Kantor Kecamatan Landono, Kabupaten Konawe Selatan pada tanggal 11 Agustus 2009.

Menyetujui
Ketua PBL I Pembimbing I

M. Nirwan, SKM Wa Ode Sriwayu, S.Si
NIDN. NIDN.

Mengetahui


Camat Landono

Kepala Desa Tridana Mulya



Drs. Muh. Hisrah Joko Suwito
Nip . 380 057 478




LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PBL I ini diseminarkan di Kantor Desa Tridana Mulya Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan pada tanggal 9 Agustus 2009.

Mengetahui


Kepala Desa Tridana Mulya

Koordinator Desa

J O K O S U W I T O A Z L I M I N



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni yang bertujuan mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup dan mempertinggi nilai kesehatan dengan jalan menimbulkan, menyatukan, menyalurkan, serta mengkoordinir usaha-usaha dalam masyarakat kearah perlaksanaan usaha memperbaiki kesehatan lingkungan, mencegah dan memberantas penyakit-penyakit infeksi yang merajalela dalam masyarakat, mendidik masyarakat dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan, mengkoordinir tenaga-tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan pengobatan dan perawatan sebaik-baiknya, dan mengembangkan upaya-upaya kesehatan masyarakat agar masyarakat dapat mencapai tingkat hidup yang setinggi-tigginya dan sebaik-baik baiknya (winslow, 1920). Tujuan semua upaya-upaya kesehatan masyarakat, baik dalam bidang preventif maupun kuratif ialah agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik sehat jasmani, rohani, maupun sosialnya. Untuk mencapai tujuan ini harus selalu ada pengertian, bantuan, dan partisipasi dari masyarakat demi tercapainya Indonesia Sehat tahun 2010

Untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010, di harapkan lingkungan yang kondusif bagi terwuujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih , sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dan memelihara budaya-budaya bangsa.

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dan modal dasar manusia agar dapat menjalani hidup yang wajar dengan berkarya dan menikmati kehidupan secara optimal di dunia ini secara produktif.


Upaya yang dilakukan untuk merealisasikan hal ini di tempuh melalui pembinaan professional dalam bidang promotif dan preventif yang mengarah pada permasalahan-permasalahan kesehatan masyarakat, untuk selanjutnya dapat dilakukan pengembangan program intervensi menuju perubahan pola pikir dan perilaku masyarakat yang sehat. Salah satu bentuk konkrit upaya tersebut adalah dengan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).

PBL adalah proses belajar untuk mendapatkan kemampuan profesional di bidang kesehatan masyarakat, yang merupakan kemampuan spesifik yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesi kesehatan masyarakat, yang meliputi:
1. Menerapkan diagnosis kesehatan masyarakat yang intinya mengenali, merumuskan dan menyusun prioritas masalah kesehatan masyarakat.
2. Mengembangkan program penanganan masalah kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif.
3. Bertindak sebagai manager madya yang dapat berfungsi sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
4. Melakukan pendekatan masyarakat.
5. Bekarja dalam Tim Multidisipliner.

Dari kemampuan-kemampuan itu ada empat kemampuan yang diperoleh melalui PBL yaitu ;
a. Menetapkan diagnosis kesehatan masyarakat.
b. Mengembangkan program-program intervensi kesehatan masyarakat.
c. Melakukan pendekatan masyarakat.
d. Multi disipliner dalam bekerja secara tim.

Untuk mendukung peranan ini diperlukan pengetahuan mendalam di bidang masyarakat serta cakupan program dan bentuk-bentuk kerja sama yang bisa digalang, untuk itu PBL harus dilaksanakan dengan benar dan sungguh-sungguh.


B. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari Pengalaman Belajar Lapangan 1 mahasiswa (i) yaitu melakukan analisis situasi melalui pengumpulan data dan analisis data yang diperoleh dari masyarakat, menganalisis masalah dan penyebab masalah kesehatan kesehatan masyarakat, merumuskan alternative pemecahan masalah kesehatan masyarakat serta bekerja tim sacara multidisipliner.
Kegiatan pendidikan keprofesian yang terbentuk lewat praktek belajar lapangan, bertujuan untuk :
Mahasiswa mampu mengenal dan memahami struktur masyarakat serta organisasinya.
1. Mahasiswa diharapkan mampu mengenal karakteristik serta norma-norma dalam masyarakat dan lingkungannya.
2. Mahasiswa diharapkan dapat mengidentifaksi masalah hasil pengumpulan data primer dan data sekunder.
3. Mahasiswa diharapkan bersama-sama masyarakat untuk menentukan masalah kesehatan.
4. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami institusi lain serta organisasi yang terkait dengan kesehatan.
5. Mahasiswa diharapkan bersama dengan masyarakat untuk membuat prioritas masalah yang berkaitan dengan bidang kesehatan masyarakat.
6. Mahasiswa bersama dengan masyarakat membuat prioritas program dan merencanakan program untuk menyelesaikan masalah yang diprioritaskan lalu diseminarkan di lokasi masing-masing.
7. Mahasiswa mempersiapkan program yang dipilih pada PBL berikutnya.
8. Mahasiswa bekerja secara tim dalam berbagai kegiatan kelompok.
9. Mahasiswa dapat membuat laporan PBL I dan mempersiapkan program intervensi untuk PBL selanjutnya.

C. Manfaat PBL
Manfaat dari PBL I ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa, masyarakat bersama dengan instansi terkait dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di wilayah desa Tridana Mulya, kecamatan Landono.
2. Mahasiswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan dalam rangka mencapai derajat kesehatan yang optimal.
3. Mahasiswa dapat mengetahui struktur masyarakat beserta organisasi-organisasi yang ada didalamnya.
4. Mahasiswa dapat melakukan analisis situasi.
5. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan berdasarkan hasil dari data primer dan data sekunder.
6. Mahasiswa dapat membuat prioritas masalah kesehatan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat.
7. Mahasiswa dapat membuat pemecahan masalah dan merencanakan program intervensi masalah yang ada.














BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI

A. Keadaan Geografi dan Demografi
1. Letak Geografis
Desa Tridana Mulya adalah salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Landono, kabupaten Konawe Selatan, kota Kendari Sulawesi Tenggara. Luas Wilayah desa Tridana Mulya adalah 228 Ha, yang terbagi dalam empat dusun yaitu dusun I, II, III, IV.
Desa Tridana Mulya memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Desa Morini Mulya.
b. Sebelah Selatan : Desa Wonua Sangia.
c. Sebelah Barat : Desa Amotowo dan Desa Lalonggapu.
d. Sebelah Timur : Desa Wonua Sangia.
2. Keadaan Demografi
a. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk di desa Tridana Mulya pada tahun 2009 adalah 461 jiwa. Dengan distribusi penduduk sebagai berikut:
446
251
232
Tabel 1
Data Distribusi Penduduk Desa Tridana Mulya Agustus 2009

No Jenis Kelamin Jumlah
1. Laki-Laki 228
2. Perempuan 233
Total 461
Sumber: Data Sekunder.


b. Kelompok Umur

Tabel 2
Distribusi Berdasarkan Kelompok Umur
Di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No. Kelompok Umur (Thn) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1. 0-6 47 10,20
2. 7-15 91 19,74
3. 16-21 164 35,57
4. 22-60 109 23,64
5. >61 50 10,85
Total 461 100
Sumber: Data Sekunder.
Dari tabel diatas maka golongan umur yang paling besar adalah umur 16-21 tahun yaitu 164 orang (35,57) .
B. Status Kesehatan
1. Data Tenaga Kesehatan
- Data tentang tenaga kesehatan Puskesmas Landono
- Sarana pelayanan kesehatan dikelurahan Tridana Mulya







Tabel 3 Distribusi Tenaga Kesehatan pada Bulan Mei 2009 di Puskesmas Landono
No. Tenaga Kesehatan Jumlah (Orang) %
1. Dokter Umum 1 3,6
2. Dokter Gigi 1 3,6
3. Perawat 10 35,7
4. Bidan 7 25,0
5. Gizi 4 14,3
6. SKM 2 7,1
7. Kesling 2 7,1
8. Pekarya 1 3,6
Total 28 100
Sumber: Data Sekunder
2. Pola Angka Kesakitan
Berdasarkan data sekunder yang di peroleh dari puskesmas Landono bulan Mei yang telah dirata-ratakan secara umum, yang masuk 10 besar penyakit dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 4 Distribusi Data 10 Besar Penyakit di Wilayah Puskesmas Landono, Mei 2009
No. 10 Besar Penyakit Jumlah Penderita (Jiwa)
1. ISPA 92
2. Pencernaan 32
3. Diare 18
4. Infeksi Usus 17
5. Kecelakaan 17
6. Gangguan Syaraf 15
7. Konjungtivitis 13
8. Demam Rematik 12
9. Kulit & Jaringan Bawah Kulit 12
10. Hipertensi 11
Total 239
Sumber : Data Sekunder
C. Faktor Sosial Ekonomi dan Budaya
1. Ekonomi
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No Pekerjaan Jumlah (KK) %
1. Petani 61 54,47
2. PNS 21 18,76
3. Pedagang/wiraswasta 23 20,54
4. TNI/POLRI 4 3,59
5. Lain-lain 2 1,74
Total 112 100
Sumber : data primer
Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Desa Tridana Mulya , Agustus 2009
No Pendapatan Jumlah (N) %
1 < 500.000,- 36 32,14
2 500.000,-1.000.000,- 41 36,61
3 >1.000.000,- 35 31,25
Total 112 100
Sumber : Data Primer


Gambar 6 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan di Desa Tridana Mulya kecamatan Landono, Agustus 2009

Berdasarkan data dan grarik di atas diketahui jumlah pendapatan terbanyak adalah lima ratus ribu sampai satu juta rupiah yaitu sebanyak 41 orang (36,61 %) kurang lima ratus ribu adalah 36 KK (32, 14%) serta diatas satu juta adalah 35 orang (31,25%).
Tabel 7
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No Pendidikan N %
1 SD 43 38,39
2 SLTP 16 14,29
3 SLTA 35 31,25
4 PT 18 16,07
TOTAL 112 100
Sumber : Data Primer




Gambar 7 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Tridana Mulya Agustus 2009


Dari tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa distribusi responden yang berpendidikan SD berjumlah 43 KK (38,39%), pendidikan SLTP sebanyak 16 KK (14,29), pendidikan SLTA sebanyak 35 KK (31,24%), dan pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 18 KK (16,07%).
a. Agama
Tabel 8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
Di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No Agama Jumlah (Jiwa) Persentase(%)
1. Islam 325 72,22
2. Kristen 39 8,67
3. Hindu 86 19,11
4. Budha - 0
Total 450 100
Sumber: Data Primer





a. Suku

Tabel 9
Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku
di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No. Suku Jumlah (Jiwa) %
1. Jawa 288 64,00
2. Bali 90 20,00
3. Bugis 34 7,56
4. Tolaki 4 0,89
5. Tator 9 2,00
6. Sunda 11 2,44
7. Muna 5 1,11
8. Menui 5 1,11
9. Flores 4 0,89
Total 450 100
Sumber : Data primer
D. Fasilitas umum yang berpengaruh terhadap program kesehatan
Adapun fasilitas yang berpengaruh terhadap kesehatan di Desa Tridana Mulya yaitu :
Tabel 10
Distribusi Responden Berdasarkan Fasilitas Kesehatan
di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No Fasilitas Kesehatan jumlah Persent
1 Puskesmas induk 1 50
2 Puskesmas Pembantu 0 0
3 Polindes /poskesdes 0 0
4 Posyandu 1 50
Jumlah 2 100
Sumber : Data sekunder

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Hasil Pengamatan
1. Data Primer
I. Kesehatan
Tabel 11 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Pelayanan Kesehatan yang Digunakan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Tempat pemeriksaan kesehatan Total kunjungan
N %
1 RS 14 12,50
2 Puskesmas 78 69,65
3 Perawat 5 4,46
4 Dokter Praktek 14 12,50
5 Dukun 1 0,89

Total 112 100






Sumber : Data Primer
Gambar 11
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Pelayanan Kesehatan yang Digunakan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009


Berdasarkan tabel dan gafik di atas responden yang memeriksakan kesehatannya di RS sebanyak 14 KK (12,50%), Puskesmas sebanyak 78 KK (69,65), Bidan/Perawat sebanyak 5 KK (4,46%), Dokter Praktek sebanyak 14 KK (12,50) dan Dukun sebanyak 1 KK (0,89).
Tabel 12 Distribusi Biaya Pengobatan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Biaya Pengobatan N %
1 Sendiri 70 62,50
2 Askes 21 18,76
3 Askeskin 19 16,97
4 Jamsosotek 2 1,77
Total 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 12 Grafik Distribusi Biaya Pengobatan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik diatas responden yang menggunakan biaya pengobatan yaitu Biaya Sendiri sebanyak 70 KK (62,50), biaya Askes sebanyak 21 KK (18,76), biaya Askeskin sebanyak 19 KK (16,97) dan Jamsostek sebanyak 2 KK (1,77).


II. Penyediaan Air Bersih
Tabel 13 Distribusi Sarana Air Bersih Responden di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Sumber Air Bersih Kondisi Air Total
Jernih Keruh Berwarna Berasa N %
1 Sumur Gali 107 2 - - 107 97,32
2 Sumur Bor 2 - - - 2 1,79
3 PDAM - - - - - -
4 Kali - 1 - - 1 0,89
Total 109 3 - - 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 13 Grafik Distribusi Sarana Air Bersih Responden di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
Berdasarkan tabel dan grafik di atas jumlah responden yang menggunakan Sarana Air Bersih yaitu Sumur Gali sebanyak 107 KK (97,32), Sumur Bor sebanyak 2 KK (1,79) dimana kedua sumber air bersih ini memenuhi standar kesehatan.



III. Jamban Keluarga
Tabel 14 Distribusi responden berdasarkan Tempat Pembuangan Tinja di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Tempat Pembuangan Tinja M.S T.M.S Total
N % N % N %
1 WC 111 99,11 - - 111 99,11
2 Kebun - - - - - -
3 Empang/Sawah - - - -
4 Kali - - 1 0,89 1 0,89
5 Lain-Lain - - - - - -
Total 111 99,1 1 0,89 112 100
Sumber : Data primer
Ket : M.S = Memenuhi syarat dan TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Gambar 14 Grafik Distribusi responden berdasarkan Tempat Pembuangan Tinja di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukan bahwa distribusi responden berdasarkan tempat pembuangan tinja, dari 112 KK yang mempunyai pembuangan tinja yaitu WC 111 KK (99%) yang telah memenuhi syarat kesehatan dan kali 1 KK (1%) yang tidak memenuhi syarat.

IV. Air Limbah
Tabel 15 Distribusi Responden Berdasarkan Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No SPAL Ketersediaan Saluran Total
N % Permanen Galian Biasa N %
1 Ya 62 55,36 20 42 62 55,36
2 Tidak 50 44,64 - - 50 44,64
Total 122 100 20 42 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 15 Distribusi Responden Berdasarkan Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Dari tabel dan grafik di atas, menunjukan bahwa distribusi Responden yang memiliki Saluran Pembuangan Air limbah yaitu sebesar 62 KK (55,36), dimana 20 KK permanen dan 42 galian tanah biasa. Sedangkan yang tidak mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) yaitu sebesar 50 KK (44,64).




V. Sampah
Tabel 16 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat dan Kualitas Pembuangan Sampah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Tempat Pembuangan Sampah M.S T.M.S Total
N % N % N %
1 Ada 15 19,23 63 80,77 78 69,64
2 Tidak - - - - 34 30.36
2 Total 15 19,23 63 80,77 112 100
Sumber : Data Primer
KET: M.S.= Memenuhi syarat
T.M.S = Tidak Memenuhi Syarat
Gambar 16 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Tempat dan Kualitas Pembuangan Sampah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, responden yang mempunyai tempat pembuangan sampah yaitu sebanyak 78 KK. Yang memenuhi syarat yaitu sebanyak 15 KK (19,23) dan tidak memenuhi syarat 63 KK (80,77). Serta yang tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yaitu sebanyak 34 KK (30.91).

VI. Perumahan
Tabel 17 Distribusi Responden Berdasarkan Keadaan ventilasi Rumah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

No ventilasi Rumah Jumlah (N) %
1 Cukup 104 92,85
2 Kurang 8 7,15
Total 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 17 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Keadaan ventilasi Rumah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik di atas yang mempunyai ventilasi rumah yang cukup yaitu 104 KK (92,85%) dan ventilasi yang mempunyai ventilasi yang rumah yang cukup adalah 8 KK (7,15%).
Tabel 18 Distribusi Responden Berdasarkan Konstruksi/Keadaan Rumah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Kontruksi Rumah N %
1 Permanen 63 56,25
2 Semi Permanen 47 41,96
3 Darurat 2 1,79
Jumlah 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 18 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Konstruksi/Keadaan Rumah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009


Berdasarkan tabel dan grafik di atas, responden yang mempunyai kontruksi rumah permanen yaitu sebanyak 63 KK (56,25%), semi permanen yaitu sebanyak 47 KK (41,96%) dan darurat yaitu sebanyak 2 KK (1,79%).
Tabel 19 Distribusi Responden Berdasarkan Lantai Semen di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Mempunyai Lantai semen N %
1 Ya 108 96,43
2 Tidak 4 3,57
Jumlah 112 100
Sumber : Data Primer





Gambar 19 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Lantai Semen di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009


Berdasarkan tabel dan grafik di atas, responden yang mempunyai lantai semen 108 KK (96,43%) dan yang tidak mempunyai lantai semen yaitu sebanyak 4 KK (3,57%).
Tabel 20 Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Pemanfaatan Pekarangan Rumah N %
1 Tanaman Bunga/Tanaman Obat 106 94,64
2 Lapangan Bermain 4 3.57
3 Lain-Lain 2 1,79
Total 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 20 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, jumlah responden yang memanfaatkan pekarangan rumah di desa Tridana Mulya yaitu tanaman bunga/obat yaitu sebanyak 106 KK (94,64%), lapangan bermain yaitu sebanyak 4 KK (3,57%) dan lain-lain yaitu sebanyak 2 KK (1,79%). Adapun maksud dari lain-lain ini adalah pekarangan yang tidak dimanfaatkan.
VII. Vektor Penyakit
Tabel 21 Disrtibusi Responden Berdasarkan Vektor Penyakit Per KK di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No. Jumlah Vektor Penyakit Per KK
Kecoak % Lalat % Nyamuk %
1. Banyak 10 8,93 1 0,89 14 12,50
2. Sedang 7 6,25 14 12,50 - 0
3. Kurang 31 27,38 96 85,72 96 85,71
4. Tidak Ada 64 57,14 1 0,89 2 1,79
Total 112 100 112 100 112 100
Sumber: Data Primer
Gambar 21 Grafik Disrtibusi Responden Berdasarkan Vektor Penyakit Per KK di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009



VIII. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tabel 22 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No PHBS Ya Tidak Total
N % N % N %
1 Mandi Minimal 1 X 112 100 - - 112 100
2 Gosok Gigi 112 100 - - 112 100
3 Cuci Tangan Sebelum Makan 112 100 - - 112 100
4 Pemeriksaan Kesehatan 41 36,61 71 63,39 112 100
5 Merokok 45 40,18 67 59,82 112 100
6 Konsumsi Alkohol 2 1,79 110 98,21 112 100
Sumber : data primer
Tabel 22 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009


Berdasarkan tabel dan grafik di atas menunjukan bahwa kesadaran responden untuk ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat Tinggi.




IX. Keluarga Berencana
Tabel 23 Distribusi Responden Berdasarkan Akseptor KB dan Jenis KB di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
NO AKSEPTOR KB N JENIS KB TOTAL
PIL SUNTIK ALAMI
N % N % N % N %
1 YA 74 20 17,86 50 44,64 4 3,57 74 66,07
2 TIDAK 38 0 0 0 0 0 0 38 33,93
TOTAL 112 20 17,86 50 44,64 4 3,57 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 23 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Akseptor KB dan Jenis KB di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa distribusi responden akseptor KB dan jenis KB yang digunakan terbanyak adalah KB jenis suntik, yaitu sebanyak 50 orang (44,64%), pil sebanyak 20 orang (17,86%) dan KB alami sebanyak 4 orang atau (3,57%).




Tabel 24 Distribusi Responden Berdasarkan Pemeriksaan dan Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
NO Pemeriksaan kehamilan N Tempat Pemeriksaan TOTAL
RS PUSKESMAS POSYANDU DUKUN
N % N % N % N % N %
1 YA 105 13 11,61 34 30,36 57 50,89 1 0,89 105 93,75
2 TIDAK 7 0 0 0 0 0 0 0 0 7 6,25
TOTAL 112 13 11,61 34 30,36 57 50,89 1 0,89 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 24 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Pemeriksaan dan Tempat Pemeriksaan Kehamilan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009

Berdasarkan tabel dan grafik di atas, responden yang memeriksakan kehamilannya di sarana pelayanan kesehatan antara lain sebagai berikut : Posyandu sebanyak 57 orang (50,89%), Puskesmas sebanyak 34 orang (30,36%), Rumah Sakit sebanyak 13 orang (11,61%), Dukun sebanyak 1 orang (0,89%).


Tabel 25 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Melahirkan dan yang Menolong Persalinan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009
No Tempat Melahirkan N Yang Menolong Persalinan Total
Dokter Bidan/Perawat Dukun N %
1 RS 14 5 9 0 14 12,50
2 Puskesmas 15 0 15 0 15 13,39
3 Polindes/Posyandu 0 0 0 0 0 0
4 Dirumah 83 0 80 1 83 74,11
Total 112 5 104 1 112 100
Sumber : Data Primer
Gambar 25 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Melahirkan dan yang Menolong Persalinan di Desa Tridana Mulya, Agustus 2009


Berdasarkan tabel dan grafik di atas responden yang melahirkan di sarana Yankes dengan dibantu oleh tenaga Yankes sebagai berikut : Rumah Sakit sebanyak 14 orang, 5 orang ditolong oleh dokter, dan 9 orang di tolong oleh bidan/perawat. Puskesmas sebanyak 15 orang, di tolong oleh bidan/ perawat. Di rumah sebanyak 83 responden, 81 orang di tolong oleh bidan/perawat, dan 1 orang di tolong oleh dukun.



2. Data Sekunder
Berdasarkan data sekunder yang kami dapat dari puskesmas Landono tentang 10 besar penyakit, yang menduduki tingkat teratas yaitu ISPA dengan jumlah penderita 92 orang, Pencernaan dengan jumlah penderita 37 orang dan Diare 18 orang. Sedangkan jumlah tenaga kesehatan yang ada di puskesmas Landono yaitu, Dokter 1 orang, Dokter Gigi 1 orang, Perawat 10 orang, Bidan 7 orang, SKM 2 orang, Gizi 4 orang, Kesling 2 orang dan Pekerja 1 orang.
B. Pembahasan
Dari tabel hasil pendataan di atas tentang jumlah penyakit, menunjukan bahwa ISPA, Pencernaan dan Diare, menunjukan bahwa penyakit tersebut menduduki jumlah tertinggi. Dimana ISPA dan Diare merupakan penyakit menular. Dengan jumlah penderita penyakit ISPA sebesar 92 orang, dan penyakit Diare sebesar 18 orang.
Penyakit menular merupakan penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainya ke manusia-manusia sehat.
1. ISPA
a. Pegertian ISPA
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yang mengandung tiga unsur yaitu :
- menimbulkan gejala infeksi, yaitu masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biaknya penyakit.
- Saluran pernapasan, yaitu organ tubuh yang mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinu-sinus, rongga telinga tangan dan pleura
- Akut, yaitu infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari
b. Tanda dan Gejala ISPA
Tanda dan gejala ISPA antara lain : batuk, kesulitan bernafas(sesak), sakit tenggorokan,pilek, sakit telinga, demam, dan meriang.

c. Gambaran Epidemiologi
Program pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Program P2 ISPA)
2. DIARE
a. Pengertian Diare
Diare merupakan penyakit yang ditandai Buang Air Besar dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan frekuensinya dapat lebih sering. Biasanya lazim 3 kali atau lebih dalam sehari (24 jam). Diare paling sering menyerang anak umur dibawah 5 tahun, utamanya usia 6 bulan-2 tahun. Juga umum terjadi pada bayi dibawah 6 bulan yang minum susu sapi atau susu formula.
b. Epidemiologi
- Penyebaran kuman yang menyebabkan diare
Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui face oral antara lain melalui makanan/minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita.
- Faktor penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare
Beberapa factor pejamu dapat meningkatkan insiden, beratnya penyakit dan lamanya Diare. Factor-faktor tersebut dalah :
a) Tidak memberikan ASI selama 2 tahun. ASI mengandung antibodi yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti :shigela dan cholera.
b) Kurang gizi, bertanya penyakit, lama dan resiko kematian karena Diare meningkat pada anak-anak yang sedang menderita gangguan gizi, terutama pada penderita gizi buruk.
- Faktor Lingkungan dan Perilaku
a) Diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan
b) Dua faktor yang domonan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja.
c) Kedua faktor ini berinteraksi bersama dengan perilaku manusia
d) Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menyebabkan diare.
c. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Saluran Pembuangan Air Limbah yang ada di Desa Tridana Mulya berdasarkan hasil Pendataan dapat disimpulkan bahwa sebagian dari masyarakat sudah mempunyai Saluran Pembuagan Air Limbah tetapi masih dalam kondisi tidak memenuhi syarat, hal ini terbukti dari 62 KK yang mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) hanya 40 KK yang memenuhi syarat, 22 tidak memenuhi syarat dan 50 KK tidak mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah.
SPAL yang memenuhi syarat kesehatan bertujuan untuk mencegah pengotoran sumber air rumah tangga dan menghindari pengotoran tanah permukaan. Dengan adanya sarana SPAL yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat yang ada disekitarnya.
d. Tempat Pembuangan Sampah
Berdasarkan hasil pendataan di Desa Tridana Mulya menyatakan bahwa, dari 112 KK yang memiliki tempat pembuangan sampah yaitu sebanyak 78 KK dan tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yaitu sebanyak 34 KK. Dari 78 KK yang mempunyai tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat Kesehatan yaitu sebanyak 15 KK dan tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 63 KK.
Tempat pembuangan sampah merupakan suatu hal yang harus dibutuhkan oleh setiap rumah. Sampah terdiri dari sampah organic atau sampah kering dan sampah non organik atau sampah basah. Kedua jenis sampah ini tidak boleh disatukan.


C. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung terlaksananya kegiatan PBL ini yaitu :
a. Adanya bantuan berupa saran-saran dari dosen-dosen supervisior dan dosen pembimbing serta dosen STIKES Mandala Waluya Kendari
b. Adanya partisipasi aktif dan motifasi dari masyarakat setempat
c. Adanya kerja sama dari Kepala Desa Tridana Mulya beserta perangkatnya.
d. Adanya kerja sama antar sesama anggota PBL.
2. Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat dalam kegiatan PBL ini yaitu :
a. Kesibukan warga dalam bekerja membuat sulitnya pendataan.
b. Adanya sikap tidak perduli warga dalam proses pendataan
c. Komunikasi kurang lancar karena sebagian penduduk menggunakan bahasa Jawa.
d. Adanya perbedaan pendapat saat Tabulasi Data.










BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pendataan di Desa Tridana Mulya Kecamatan Landono mengenai kesehatan di simpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah, ketidakmampuan masyarakat secara ekonomi, dalam penyediaan sarana kesehatan lingkungan, minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sehingga mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat di Desa Tridana Mulya Kecamatan Landono.
Adapun hasil analisis yang kami lakukan ada dua hal, yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu :
1. Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Saluran Pembuangan Air Limbah yang ada di Desa Tridana Mulya berdasarkan hasil Pendataan dapat disimpulkan bahwa sebagian dari masyarakat sudah mempunyai Saluran Pembuagan Air Limbah tetapi masih dalam kondisi tidak memenuhi syarat, hal ini terbukti dari 62 KK yang mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) hanya 40 KK yang memenuhi syarat, 22 tidak memenuhi syarat dan 50 KK tidak mempunyai Saluran Pembuangan Air Limbah.
2. Tempat Pembuangan Sampah
Berdasarkan hasil pendataan di Desa Tridana Mulya menyatakan bahwa, dari 112 KK yang memiliki tempat pembuangan sampah yaitu sebanyak 78 KK dan tidak mempunyai tempat pembuangan sampah yaitu sebanyak 34 KK. Dari 78 KK yang mempunyai tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat Kesehatan yaitu sebanyak 15 KK dan tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu sebanyak 63 KK.




B. Saran-Saran
Untuk masyarakat Desa Tridana Mulya, Kecamatan Landono diharapkan agar lebih lagi memperhatikan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat untuk menuju masyarakat yang sehat, sajahtera dan aman.
Untuk sektor-sektor pemerintah agar lebih memperhatikan sumber daya yang ada di Kecamatan Landono khususnya di Desa Tridana Mulya agar dapat dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat terutama dibidang Kesehatan.
Untuk pihak eksekutif dan legislatif hendaknya selalu menciptakan kondisi yang mendukung terciptanya derajat kesehatan yang optimal.






DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1990. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Departemen Kesehatan RI : Jakarta
Anonim. 2009. Rekapitulasi jumlah Penduduk Desa Tridana Mulya : Landono.
Anonim. 2009. Monografi Desa Tridana Mulya : Landono.
Anonim. 2009. Selayang Pandang Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Indonesia. Departemen Kesehatan : Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta

Tidak ada komentar: